-131118-
5 November 2012 adalah hari dimana saya pertama kali menginjakkan kaki di Jababeka, Cikarang, Kab. Bekasi.
Semua terasa asing, ada perasaan campur aduk, bingung, takut…
Saya gak kenal siapa-siapa selain orang di tempat kerja…
Baiklah, tahap pertama yang harus dilakukan seorang perantau adalah mencari tempat tinggal. Berharap dapat menemukan sebuah ruangan yang nyaman yang bisa menjadi tempat berteduh ketika hujan dan panas, ruangan yang bisa digunakan untuk merebahkan diri ketika raga lelah, ruangan yang menjadi tempat berbagi, saksi bisu dari perjalanan hidup keseharian saya.
Kaki melangkah membawa saya ke sebuah pemukiman bernama Paviliun, dan entahlah, kaki melangkah lagi ke sebuah rumah bernomor A1-10. Rumah bercat biru dan berlantai dua. Saat itu kaki pun kembali melangkah masuk ke dalam rumah A1-10, ada 10 (sepuluh) kamar di dalam rumah A1-10. Kaki pun berhenti melangkah di depan kamar yang berada di sudut bernomor 3.
Ya, bersama dengan kamar nomor 3 di rumah A1-10, lembar kehidupan baru saya dimulai. Bertemu dan bertegur sapa dengan para penghuni A1-10 dari kamar lain.
Di A1-10 itulah saya mengenal Mba Lala, Mas Adrian, Dodi, Gilang, Derry, Tia, Mas Rendy, Pak Edi. Diantara mereka, yang paling berkesan dan merupakan suatu ungkapan syukur adalah bisa mengenal Mba Lala dan Mas Adrian. Sosok kakak perempuan yang penuh perhatian dan penyayang saya temukan dalam diri Mba Lala, sosok Abang laki-laki yang melindungi saya temukan dalam diri Mas Adrian.
Kami menyebut A1-10 sebagai rumah kedua, keluarga kedua.
Hari demi hari dilewati dengan canda, tawa dan air mata bersama mereka. Berbagi banyak hal dengan mereka. Setahun berlalu, banyak coretan cerita yang sudah dilewati bersama mereka..
Awal Oktober, ada berita yang sedikit mengejutkan. Mas Adrian mendapat perintah untuk pindah tugas ke Medan, Sumatera Utara tanggal 18 November 2013. Ya itu berarti kebersamaan kami dengan Mas Adrian tinggal menghitung hari.
Selama merantau dan berteduh di A1-10, dari banyaknya pengalaman yang terjadi, tanggal 23 Oktober 2013 benar-benar hari yang amat berkesan dan penuh cerita. Pada hari itu adalah pertama kalinya Perusahaan tempat saya bekerja di-audit, pertama kalinya saya menghadapi audit, Mba Lala dioperasi usus buntu, dan Mas Adrian berulang tahun.
Yup, 23 Oktober 2013 adalah unforgettable moment…
Hari ini, 18 November 2013 adalah hari dimana Mas Adrian harus pindah ke Medan.
Pagi tadi, saya melihat pintu kamarnya tertutup, jendela terbuka, dan kamarnya kosong…
Kamarnya kosong…
Saya sadar, dia sudah berangkat.. Berangkat untuk melanjutkan hidupnya dan menggapai impiannya.
Ya, Mas Adrian berangkat subuh ke Jakarta untuk melanjutkan perjalanannya ke Medan.
Ada perasaan kehilangan, sedih ditinggalkan…
Tidak akan ada lagi tempat mengadu secara langsung, “Mas, aku tadi di kantor di demo.. Mas, aku cape banget abis nyetir sendiri ke Jakarta… Mas, aku mau di-audit… Mas, boss aku nyebelin banget… Mas, tolong jemputin donk.. Mas, nitip makanan… Mas, anterin yuk ke sini…” dan rengekan lain dari saya….
Iya, saya bakal kangen Mas Adrian, mungkin demikian juga dengan Mba Lala..
A1-10 bakalan sepi, teman tertawa bersama pas nonton OVJ sehabis pulang kerja udah nggak ada lagi…
Sesaat saya terdiam di kantor… Masih diliputi suasana sedih… Dalam perasaan campur aduk, mendadak teringat lagi sebuah percakapan di Papa Ron’s Pizza, di Cikarang, Jababeka, Mas Adrian bilang, “kita gak tau ke depan nya akan jadi seperti apa dan bagaimana. Semua terjadi tidak ada yang kebetulan, sudah Tuhan atur dan rencanakan dengan baik. Hanya bisa melakukan yang terbaik dalam hidup ini, terus mencoba untuk hidup dengan benar seperti maunya Tuhan.
Dari perenungan dan hasil flash back itu, mendadak terbersit suatu kata-kata,
“Seiring berjalannya waktu, kita akan menghadapi berbagai macam perpisahan, temporari atau permanen…
Setiap org punya jalan masing2 utk mewujudkan mimpi dan melanjutkan hidupnya…”
Kata-kata itu muncul begitu saja…
Jadi teringat lagi sama kata2 Mas Adrian yg selalu bilang, “waktunya Tuhan bukan waktunya kita”, artinya kita berserah aja sama Tuhan, biarkan semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Selalu percaya bahwa semua akan indah pada waktu-Nya…
Yup, “semua” itu termasuk jodoh, rejeki, karir, bahkan keinginan-keinginan lain…
Take care there, dear best friend as a brother…
See you soon, ’till we meet again, Mas Adrian aka Mas Ata…
*ngebuka email dan ngeliat tiket utk Juli 2014* 🙂